Wednesday, September 14, 2016

Bercinta Sepanjang Malam


Cerita Bercinta Semalaman !!


Perkenalkan, namaku Alisyia. Aku dikarunia wajah yg cantik. Kata temanku, wajahku mirip salah satu artis Indonesia. Apalagi waktu aku tersenyum, mirip banget, kata mereka. Padahal menurutku biasa saja. Karena suka bergaul akupun mempunyai banyak teman.

Selain itu aku sangatlah rajin merawat tubuhku. Fitness dan ke salon adalah rutinitasku setiap hari. Karenanya aku tumbuh menjadi gadis yg energik dan sexy. Baju-baju ketat, semi-transparan dan tank top adalah pakaian sehari-hari ku, sehingga kemolekan tubuhku semakin terpancar. Malah kalau di rumah aku tidak segan-segan untuk tampil sangat sexy. Toh untuk apa punya tubuh sexy kalau tidak ditunjukkan ke orang lain. Tapi aku masih tampil dalam batas-batas kewajaran.

Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap 22 tahun. Aku sebenarnya asli Jakarta, tapi aku lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Biar agak jauh dari orangtua. Sejak SMA aku bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal serumah dgn orangtua, yg sedikit-sedikit melarang ini itu.

Papaku adalah seorang pengusaha yg cukup sukses, di Bandung Papaku membelikanku sebuah rumah. Aku tinggal sendiri di sana bersama pembantuku dan anaknya yg masih kecil. Rumahku cukup besar dgn perabotan yg lengkap plus mobil mewah seri terbaru. Itu tidak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena lulus ujian.

Sore itu aku baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dengan kuliah. Bayangkan saja aku kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Karenanya aku merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Karena besok libur, jadi aku bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.

Acchhhh… Aku mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Kupanggil Bi Imah untuk membuatkan minum buatku. Upshhh… aku lupa bahwa Bi Imah dan anaknya kan lagi pulang kampung tadi pagi. Maklum sejak aku tinggal di Bandung mereka belum pernah pulang, jadi kuijinkan mereka pulang kampung. Ahhh… Malas benar aku mengangkat bokongku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dgn malas aku mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.

Kemudian aku pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi aku tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di layer HP-ku bertuliskan kata “CINTA”, dengan cepat kuangkat telepon tersebut, karena itu adalah dari Petrus, pacarku.

“Halo Sayang. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana. “Ada apa, Pet? Gue lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku. “Malam ini jalan yuk, beb. Besok kan libur. Mau gak?

“Aduh gue cape banget nih, beb. Malas keluar. Mending lo aja yg ke rumah gue. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin gue. Mau gak?” Rengekku manja. “Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi gue ke sana. Dah Sayangg..!” Katanya. “Dahhhhh…”

Agent Judi Terpercaya -- Kita baru jadian sekitar 3 minggu yg lalu. Tapi dia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Aku memang cewe yg liberal. Aku menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yg terlalu tabu. Tapi aku masih tahu tata krama. Aku gak sembarang tidur dgn lelaki. Aku gak mau dicap cewek gampangan. Aku hanya mau ML sama orang yg benar-benar kucintai. Ya..

Agent Judi Terpercaya -- Seperti Petrus ini. Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kita selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di kontrakannya, karena sepi. Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada pembantuku. Malah tak jarang, ketika kita sudah sama-sama pengen ML kita membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kita. Mengingat-ingat kejadian itu libidoku perlahan-lahan naik.

Agent Judi Terpercaya -- Aku bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dadaku yg lumayan besar tercetak di bajuku. Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika aku bergerak-gerak buah dadaku juga terayun kesana kemari. Aku senang sekali melihatnya. Pasti Petrus suka melihatnya. Aku tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dengannya.

Agent Judi Terpercaya -- Tak lama setelah aku bercemin, kemudian aku mendengar suara klakson berbunyi. Aku pun bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, mobil Petrus sudah ada di depan gerbang rumahku yg masih terkunci. Aku berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu otomatis membuat buah dadaku terayun kesana-kemari. Petrus pasti melihatnya dgn jelas karena jarak yg tidak terlalu jauh. Buah dadaku bergerak-gerak dengan bebasnya.

Agent Judi Terpercaya -- Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku. Segera kututup gerbang kembali dan aqu menghampirinya yg baru keluar dari mobil. “Halo Saygggg..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya. Kacamata coklat yg dipakainya menambah kesan macho-nya. “Halo juga. Silahkan masuk, Say” kataqu mempersilakannya masuk ke rumah.
Dia mengikutiku dari belakang. Aqu bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian aqu menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru aqu membalikkan tubuhku, Petrus sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.

“Kamu sexy sekali hari ini, Sayangg” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kita melakukan french kiss. “Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kita makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya bergerilya menjamah buah dadaku. Aku semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.

“Sabar dulu dong, beb. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya. “Mending duduk dulu, aku buatkan minum ya?”, Lanjutku lagi. Aku sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya aku juga sudah ingin sekali melumat bibirnya. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa.

Agent Judi Terpercaya -- Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yg kusuguhkan Langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aku tahu maksudnya. Maka aku pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembutnya. Kemudian dia peluk aku dan tangannya mulai meremas-remas buah dadaku. Aku mulai merem-melek sambil memutar badanku.

Agent Judi Terpercaya -- Sekarang aku duduk di paha Petrus. Kembali kita berciuman dgn penuh gairah nafsu. Lidah kita saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yg satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dadaku yg mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dadaku sehingga membuatku makin menggelinjang. Aku tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dgn lidahnya lagi.

Aku sudah tidak tahu kapan pertama kali aku semahir ini melaqukan ciuman. Petrus mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari buah dadaku. Gesekan tangannya Langsung di permukaan kulit buah dadaku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara. “Eeeeehh.. Eeehhhh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya.. “kamu ga pakai bra ya, Sayang?” aku hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

Dia lebih ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas buah dadaku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kemaluannya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aku membantunya melepaskan penutup buah dadaku itu melewati kepala. Maka segera buah dadaku yg tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya.

Buah dadaku yg putih, bulat kencang dengan puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dadaku. Walaupun sudah sering melihat buah dadaku, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini.

“Buah dadamu indah sekali, Sayanggg!’ ujarnya.

Kemudian bibirnya menyerang di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana. Aku meringis dan mendesis menikmatinya. Kemudian dia mulai mencium buah dadaku yg kanan, dilumatnya dgn penuh nafsu. Beberapa detik kemudian aku menjerit pelan karena aku merasakan gigitan pada puting kananku, dia dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya.

“Ohhhh.. indah sekali buah dadamu ini Sayang,” pujinya lagi sambil tangannya yang satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di payudara kiriku. Diremasnya payudara kiriku yangg sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara payudara yg kanan dan yang kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yg tiada tara. bahkan aku sampai merasakan kenikmatan yang membuatku melayang-layang dengan jilatan dan remasan Petrus.

Agent Judi Terpercaya -- Puas meremas buah dadaku yg kiri, tangannya yg kanan mulai menurun hingga mencengkeram bokongku yg bulat dan padat. Aku hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini. Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin aku bisa bercinta di sofa seperti ini.

Agent Judi Terpercaya -- Setelah puas menggeraygi buah dadaku, dia pun melepaskanku. Segera dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga kemaluannya yg dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dengan gagahnya di depan mukaku.

Agent Judi Terpercaya -- Kemudian dia duduk di sofa dengan mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mataku dgn penuh harap. Aku mengerti maksudnya. Dia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aku kurang mahir melakukan oral sex, aku masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melakukannya. Maka perlahan-lahan aqu duduk di lantai menghadap kemaluannya sudah membesar.

Kemaluan Petrus yang sudah berdiri kokoh itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati kocokanku. Tanganku yang halus naik turun di kemaluannya. Nampaknya dia sangat menikmati kocokanku di kemaluannya. Hal itu terbukti dengan matanya yg tertutup rapat. Aku menikmati ekspresi Petrus yang keenakan itu.

“Uuuuh… say.. Nikmat sekali sayanggggg.. Ooooh..”, desahnya. “Masukkan ke mulutmu dong sayang,” pintanya. Tanpa diminta 2 kali aku menuruti kemauan orang yg kusayangi ini. Perlahan namun pasti, kemaluannya kuarahkan ke mulutku. Kemudian kucium dan kujilat ujungnya dengan lembut bahkan sangat lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya.

Seponganku di kemaluannya kupadukan dengan sedikit kocokan. Petrus pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tapi aku akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kemaluan itu semuanya ke mulutku. tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.


Agent Judi Terpercaya -- Dalam mulutku, kemaluan itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kemaluannya. Hanya itu yang kulakukan tapi tampaknya dia sudah merasakan kenikmatan yang tiada tara. Padahal harus kuakui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yg pernah melakukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada BF yg pernah kutonton. tapi aku tetap. Toh Petrus masih keenakan. Memang sih, Petrus mengaku baru ML pertama kali denganku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dengan yang lain.


Agent Judi Terpercaya -- Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya waktu menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan. Petrus nampaknya tidak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaku. Aku berdiri tegak di hadapannya yg masih bersandar di sofa.

Agent Judi Terpercaya -- Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku. Aku seperti manusia yg baru lahir, polos. Kini aku sudah telanjang bulat di hadapannya. Aku lalu naik ke pangkuannya. Dengan senyum nakal aku meremas-remas dadanya yang bidang. Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke buah dadaku hingga dia pun mulai menyusu di situ.

Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat. Tangannya di bawah sana juga tidak bisa diam, tangannya meremas-remas bokong dan pahaku. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dengan pahaku yg dielusnya dengan lembut, bokongku justru diremasnya dengan keras. Gumpalan daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.
Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh. Aku tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadaku dilumat dan sekarang tangannya yang kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.

Sebagai respons aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku lagi dimana lidah kita saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu.

“Sayyyy… Sekarang ya..”, pintaku memelas. Aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat bokongku sebentar dan mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Dia memegang kemaluannya siap menerima kemaluanku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang kemaluanku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah kemaluan Petrus seluruhnya ke dalam bibir kewanitaanku.

Aku tak kuasa untuk tidak menjerit kala kemaluan Petrus membelah bibir kemaluanku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namaku waktu kemaluannya amblas ditelan kemaluanku. “Ooooohhhhh..!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan lubangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa sungguh nikmat.

Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaikiturunkan tubuhku di atas kemaluannya. Kupacu kejantanannya dengan goyganku. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Kugoyang-goyangkan kemaluanku di atas kemaluannya sambil sesekali membuat gerakan memutar-mutar kemaluanku seperti diaduk-aduk.

Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya kemaluan Petrus. Petrus juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Matanya menatap wajahku yang kemerahan karena nikmat.

“Aaaccchhhhh.. Acchhhhhhhhh..” desahku seiring dengan naik-turunnya tubuhku. Buah dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah di hadapannya. Petrus juga mulai membantu menyodok-nyodok kemaluannya, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia. Hal itu membuat buah dadaku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia langsung melumat buah dadaku yang kiri dengan mulutnya. Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.

Petrus semakin menyerangku dengan meremas-remas buah dadaku yang sebelah kanan serta memilin-milin putingnya. Petrus sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kita berpacu dalam adegan demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.

Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dadaku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yg sangat indah. Tangannya yang tadi lembut menggeraygi paha dan bokongku, sekarang cenderung kasar. Aku sudah sangat kecapekan dengan posisi tersebut sehinga goyganku semakin lama semakin tidak bertenaga. Malah kini dia yg aktif menyodok-nyodok penisnya kedalam kemaluannku.

Menyadari hal tersebut, dengan inisiatif Petrus meminta kepadaku untuk melakukan ganti posisi. Ditariknya kemaluannya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, hingga otomatis kini bokongku pun menungging ke arahnya. Buah dadaku yg dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aku telungkup. Petrus sibuk memegang erat-erat kedua pahaku.

“Siap-siap ya sayang!” ujarnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dengan posisi doggy style. Petrus pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yg mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk kemaluanku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.

Agent Judi Terpercaya – – Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke awan-awan. Sendi-sendiku bergetar menunggu kemaluannya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan.

“Pettt…. Buruannnnn..!” rengekku sudah tidak tahan lagi. Petrus mematuhiku. Sambil meremas bokongku dia mendorongkan kemaluannya ke kemaluanku. “Occchhhhh.. Ngghhhhhhh..!” desisku waktu kemaluan yang keras itu membelah bibir kemaluanku.

Kemaluannya dengan perlahan dan lembut mengaduk-aduk kemaluanku. Kontan aku pun menjerit-jerit dengan keras. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dadaku serasa tertekan dan bergesekan dengan sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofaku terbuat dari kulit sehingga gesekan di buah dadaku terasa sedikit kasar namun nikmat.

“Aacccccch.. Eeeuuuuuh.. Acchhh….” aku cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan kemaluannya ke kemaluanku. Petrus menggenjotku semakin cepat. Kemaluanku dihunjam kemaluannya yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruang tengahku.

Agent Judi Terpercaya -- Mulutku megap-megap dan mataku terpejam. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kita mundur selangkah sehingga buah dadaku yg tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas. Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Buah dadaku terayun-ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang buah dadaku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yg menjalar ke seluruh aliran darahku.

Sambil berpacu dalam adegan doggy ini, tangannya kini tidak tinggal diam. Dia mulai menggeraygi buah dadaku yg semakin ranum karena aku menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aku merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dadaku yang kanan ke buah dadaku yg kiri.

Aku menjerit kegelian waktu dia mengocok kemaluanku dengan cepat dan keras, tapi dia meremas buah dadaku dengan lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya. Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di lubang kewanitaanku serta remasan di buah dadaku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.

Akhirnya aku pun tak kuasa lagi menahan organismeku. Mengetahui bahwa aku akan segera keluar, dia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kemaluannya menusuk lebih dalam kemaluanku, tangannya pun semakin kasar meremas buah dadaku. “Aacccchhhhhhkk..!” jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku.

Agent Judi Terpercaya – – Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku. Aku menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. tapi itu belum berakhir, karena Petrus masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang. Petrus juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari adegannya yang khas jika akan orgasme.

“Aku mau keluar, aku mau keluar..” Petrus membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku. “Jangan diiii.. Jangan di dalam. Ahhhh.. Ahhhh.. Ohhhhh.. Aaaaaku.. Aku lagi.. Suburrrrrr.”


Aku cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aku bermaksud berbicara begitu karena aku tidak tahu apakah suarku keluar atau tidak, pokoknya aku sudah berusaha, itu juga sudah aku paksa-paksakan. Aku tidak tahu apakah dia mengerti apa yg aku bicarakan, tapi yang jelas dia masih terus mengocokku.

Beberapa detik kemudian, dia mencabut kemaluannya, kakiku langsung ambruk ke lantai. Petrus yang menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Dia mengeluarkan kemaluannya dan menyiramkan isinya di punggung dan bokongku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku.

Kemudian dia ambruk menindihku. Kurasakan kemaluannya yang keras menindih bokongku mulai mengecil. “Terimakasih, sayang” ucapnya sambil mengecup leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan. Akhirnya malam itu Petrus menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kita akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.

Sesudah melakukan hubungan suami istri di ruang tamu tadi, Petrus menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aku yang sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu. Walau masih lemas, aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di lantai kamar mandi sedangkan dia yang aktif menyodok.

Adegan yang seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kita kembali ke rumah dan langsung ke kamarku. Aku yang sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku. Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Aku mencoba memancing gairah Petrus, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku.


Aku merasa bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama ini justru aku yangg sering menolak bercinta dengannya. Waktu itu, katanya dia mau ML tetapi ada syaratnya. Dia memintaku untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aku menuruti kemauannya.

Bak seorang stripteaser professional, aku pun melancarkan  action striptease di hadapannya. Dia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan langka tersebut. Baru setelah itu dia mengocokku. Kali ini tanpa basi-basi langsung ditusuknya kemaluannya ke lubangku yangg sudah sangat basah itu. Kenikmatan yg kuharapkan tercapai sudah. Aku benar-benar puas waktu itu. Belum pernah kita bercinta sepanjang itu.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.perjalanandewasa.com

TAIPANQQ / SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA

No comments:

Post a Comment