Cerita Bercinta Semalaman !!
Perkenalkan, namaku Alisyia. Aku dikarunia wajah yg cantik. Kata
temanku, wajahku mirip salah satu artis Indonesia. Apalagi waktu aku
tersenyum, mirip banget, kata mereka. Padahal menurutku biasa saja.
Karena suka bergaul akupun mempunyai banyak teman.
Selain itu aku sangatlah rajin merawat tubuhku. Fitness dan ke salon adalah
rutinitasku setiap hari. Karenanya aku tumbuh menjadi gadis yg energik dan sexy.
Baju-baju ketat, semi-transparan dan tank top adalah pakaian sehari-hari ku,
sehingga kemolekan tubuhku semakin terpancar. Malah kalau di rumah aku
tidak segan-segan untuk tampil sangat sexy. Toh untuk apa punya tubuh
sexy kalau tidak ditunjukkan ke orang lain. Tapi aku masih tampil dalam
batas-batas kewajaran.
Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap
22 tahun. Aku sebenarnya asli Jakarta, tapi aku lebih memilih untuk
kuliah di Bandung. Biar agak jauh dari orangtua. Sejak SMA aku
bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal
serumah dgn orangtua, yg sedikit-sedikit melarang ini itu.
Papaku adalah seorang pengusaha yg cukup sukses, di Bandung Papaku
membelikanku sebuah rumah. Aku tinggal sendiri di sana bersama
pembantuku dan anaknya yg masih kecil. Rumahku cukup besar dgn perabotan
yg lengkap plus mobil mewah seri terbaru. Itu tidak seberapa baginya.
Itu adalah hadiahku karena lulus ujian.
Sore itu aku baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian
berkutat dengan kuliah. Bayangkan saja aku kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5
sore. Karenanya aku merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Karena
besok libur, jadi aku bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.
Acchhhh… Aku mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Kupanggil Bi Imah untuk membuatkan minum buatku. Upshhh… aku lupa bahwa Bi Imah dan
anaknya kan lagi pulang kampung tadi pagi. Maklum sejak aku tinggal di
Bandung mereka belum pernah pulang, jadi kuijinkan mereka pulang
kampung. Ahhh… Malas benar aku mengangkat bokongku dari sofa. Tapi rasa
hausku mengalahkanku, maka dgn malas aku mengambil air dingin di dapur
untuk menghilangkan rasa hausku.
Kemudian aku pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek
sekali tapi aku tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan
komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku
berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di layer HP-ku bertuliskan kata “CINTA”, dengan cepat kuangkat telepon tersebut, karena itu adalah dari Petrus, pacarku.
“Halo Sayang. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana. “Ada apa, Pet?
Gue lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku. “Malam
ini jalan yuk, beb. Besok kan libur. Mau gak?
“Aduh gue cape banget nih, beb. Malas keluar. Mending lo aja yg ke
rumah gue. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin gue. Mau gak?”
Rengekku manja. “Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi gue ke sana. Dah
Sayangg..!” Katanya. “Dahhhhh…”
Agent Judi Terpercaya -- Kita baru jadian sekitar 3 minggu yg lalu. Tapi dia sudah beberapa kali
menikmati tubuhku. Yup.. Aku memang cewe yg liberal. Aku menyerahkan
keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal
yg terlalu tabu. Tapi aku masih tahu tata krama. Aku gak sembarang tidur
dgn lelaki. Aku gak mau dicap cewek gampangan. Aku hanya mau ML sama
orang yg benar-benar kucintai. Ya..
Agent Judi Terpercaya -- Seperti Petrus ini. Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap
kesempatan kita selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di
kontrakannya, karena sepi. Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada
pembantuku. Malah tak jarang, ketika kita sudah sama-sama pengen ML kita
membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kita. Mengingat-ingat kejadian
itu libidoku perlahan-lahan naik.
Agent Judi Terpercaya -- Aku bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dadaku yg lumayan besar
tercetak di bajuku. Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika aku
bergerak-gerak buah dadaku juga terayun kesana kemari. Aku senang sekali
melihatnya. Pasti Petrus suka melihatnya. Aku tak sabar ingin
cepat-cepat berjumpa dengannya.
Agent Judi Terpercaya -- Tak lama setelah aku bercemin, kemudian aku mendengar suara klakson berbunyi. Aku pun bercermin
sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, mobil
Petrus sudah ada di depan gerbang rumahku yg masih terkunci. Aku
berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu
otomatis membuat buah dadaku terayun kesana-kemari. Petrus pasti
melihatnya dgn jelas karena jarak yg tidak terlalu jauh. Buah dadaku
bergerak-gerak dengan bebasnya.
Agent Judi Terpercaya -- Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku.
Segera kututup gerbang kembali dan aqu menghampirinya yg baru keluar
dari mobil. “Halo Saygggg..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya.
Kacamata coklat yg dipakainya menambah kesan macho-nya. “Halo juga.
Silahkan masuk, Say” kataqu mempersilakannya masuk ke rumah.
Dia mengikutiku dari belakang. Aqu bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian aqu menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru aqu membalikkan tubuhku, Petrus sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.
Dia mengikutiku dari belakang. Aqu bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian aqu menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru aqu membalikkan tubuhku, Petrus sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.
“Kamu sexy sekali hari ini, Sayangg” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke
mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kita melakukan french kiss.
“Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kita
makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya bergerilya menjamah
buah dadaku. Aku semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai
menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.
“Sabar dulu dong, beb. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku
darinya. “Mending duduk dulu, aku buatkan minum ya?”, Lanjutku lagi.
Aku sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya aku juga sudah
ingin sekali melumat bibirnya. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju
sofa.
Agent Judi Terpercaya -- Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yg
kusuguhkan Langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aku tahu
maksudnya. Maka aku pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Aku
hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembutnya. Kemudian dia
peluk aku dan tangannya mulai meremas-remas buah dadaku. Aku mulai
merem-melek sambil memutar badanku.
Agent Judi Terpercaya -- Sekarang aku duduk di paha Petrus. Kembali kita berciuman dgn penuh
gairah nafsu. Lidah kita saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke
pipiku lalu ke leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung
yg satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking
nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dadaku yg
mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dadaku
sehingga membuatku makin menggelinjang. Aku tak tahan hingga kembali
kulumat bibirnya. Lidahku beradu dgn lidahnya lagi.
Aku sudah tidak tahu kapan pertama kali aku semahir ini melaqukan
ciuman. Petrus mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan
mencari buah dadaku. Gesekan tangannya Langsung di permukaan kulit buah
dadaku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara. “Eeeeehh.. Eeehhhh..”
rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu
sambil bertanya.. “kamu ga pakai bra ya, Sayang?” aku hanya tersenyum lalu
kembali melumat bibirnya.
Dia lebih ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas buah
dadaku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan
kemaluannya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan
remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aku membantunya
melepaskan penutup buah dadaku itu melewati kepala. Maka segera buah
dadaku yg tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya.
Buah dadaku yg putih, bulat kencang dengan puting berwarna kemerah-merahan
menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dadaku. Walaupun
sudah sering melihat buah dadaku, bahkan menjilat, melumat dan
menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini.
“Buah dadamu indah sekali, Sayanggg!’ ujarnya.
Kemudian bibirnya menyerang di antara kedua gunungku, lalu lidahnya
bergerak di sana. Aku meringis dan mendesis menikmatinya. Kemudian dia
mulai mencium buah dadaku yg kanan, dilumatnya dgn penuh nafsu. Beberapa
detik kemudian aku menjerit pelan karena aku merasakan gigitan pada
puting kananku, dia dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu
sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya.
“Ohhhh.. indah sekali buah dadamu ini Sayang,” pujinya lagi sambil
tangannya yang satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di
payudara kiriku. Diremasnya payudara kiriku yangg sudah tegak berdiri
tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara payudara yg kanan
dan yang kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yg tiada tara.
bahkan aku sampai merasakan kenikmatan yang membuatku melayang-layang dengan jilatan dan remasan Petrus.
Agent Judi Terpercaya -- Puas meremas buah dadaku yg kiri, tangannya yg kanan mulai menurun
hingga mencengkeram bokongku yg bulat dan padat. Aku hanya bisa mendesah
nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini.
Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin aku bisa bercinta di sofa
seperti ini.
Agent Judi Terpercaya -- Setelah puas menggeraygi buah dadaku, dia pun melepaskanku. Segera
dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana
dalamnya sehingga kemaluannya yg dari tadi sudah sesak dalam celana
dalamnya itu kini dapat berdiri dengan gagahnya di depan mukaku.
Agent Judi Terpercaya -- Kemudian dia duduk di sofa dengan mengangkangkan kakinya. Matanya menatap
mataku dgn penuh harap. Aku mengerti maksudnya. Dia ingin dioral
tentunya. Sebenarnya aku kurang mahir melakukan oral sex, aku masih
butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melakukannya.
Maka perlahan-lahan aqu duduk di lantai menghadap kemaluannya sudah membesar.
Kemaluan Petrus yang sudah berdiri kokoh itu kini berada dalam
genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati
kocokanku. Tanganku yang halus naik turun di kemaluannya. Nampaknya dia
sangat menikmati kocokanku di kemaluannya. Hal itu terbukti dengan matanya
yg tertutup rapat. Aku menikmati ekspresi Petrus yang keenakan itu.
“Uuuuh… say.. Nikmat sekali sayanggggg.. Ooooh..”, desahnya. “Masukkan ke
mulutmu dong sayang,” pintanya. Tanpa diminta 2 kali aku menuruti kemauan
orang yg kusayangi ini. Perlahan namun pasti, kemaluannya kuarahkan ke
mulutku. Kemudian kucium dan kujilat ujungnya dengan lembut bahkan sangat
lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya.
Seponganku di kemaluannya kupadukan dengan sedikit kocokan. Petrus pasti
keenakan kuperlakukan seperti itu. Tapi aku akan membuatnya lebih
keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kemaluan itu
semuanya ke mulutku. tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.
Agent Judi Terpercaya -- Dalam mulutku, kemaluan itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku
memutar mengitari kepala kemaluannya. Hanya itu yang kulakukan tapi
tampaknya dia sudah merasakan kenikmatan yang tiada tara. Padahal harus kuakui bahwa oral sexku
belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yg pernah
melakukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada BF yg pernah kutonton. tapi aku tetap. Toh Petrus masih keenakan. Memang sih, Petrus mengaku
baru ML pertama kali denganku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dengan yang
lain.
Agent Judi Terpercaya -- Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya waktu menikmati
seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah
bercucuran keringat dengan sapu tangan. Petrus nampaknya tidak mau
cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaku. Aku berdiri tegak di
hadapannya yg masih bersandar di sofa.
Agent Judi Terpercaya -- Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar
melihat ketelanjanganku. Aku seperti manusia yg baru lahir, polos. Kini
aku sudah telanjang bulat di hadapannya. Aku lalu naik ke pangkuannya.
Dengan senyum nakal aku meremas-remas dadanya yang bidang. Lalu kubenamkan
kembali wajahnya ke buah dadaku hingga dia pun mulai menyusu di situ.
Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya
lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat. Tangannya di bawah sana juga tidak
bisa diam, tangannya meremas-remas bokong dan pahaku. Dielus-elusnya
paha putihku itu. Berbeda dengan pahaku yg dielusnya dengan lembut, bokongku
justru diremasnya dengan keras. Gumpalan daging pinggulku menjadi
bulan-bulanan tangannya.
Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh. Aku tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadaku dilumat dan sekarang tangannya yang kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.
Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh. Aku tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadaku dilumat dan sekarang tangannya yang kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.
Sebagai respons aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah
dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes.
Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum
leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan
bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku lagi dimana lidah
kita saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba
selangkangannya yang sudah mengeras itu.
“Sayyyy… Sekarang ya..”, pintaku memelas. Aku sudah tidak tahan lagi
ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat bokongku sebentar dan
mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Dia memegang kemaluannya siap
menerima kemaluanku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang kemaluanku
terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah kemaluan Petrus seluruhnya ke
dalam bibir kewanitaanku.
Aku tak kuasa untuk tidak menjerit kala kemaluan Petrus membelah bibir
kemaluanku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namaku waktu
kemaluannya amblas ditelan kemaluanku. “Ooooohhhhh..!” desahku dengan tubuh
menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan lubangku agak nyeri,
tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa sungguh nikmat.
Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaikiturunkan tubuhku di atas
kemaluannya. Kupacu kejantanannya dengan goyganku. Aku tiba-tiba menjadi
gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Kugoyang-goyangkan kemaluanku di atas kemaluannya sambil sesekali membuat gerakan memutar-mutar kemaluanku seperti
diaduk-aduk.
Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan
permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya kemaluan
Petrus. Petrus juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Matanya menatap wajahku yang kemerahan karena nikmat.
“Aaaccchhhhh.. Acchhhhhhhhh..” desahku seiring dengan naik-turunnya
tubuhku. Buah dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah
di hadapannya. Petrus juga mulai membantu menyodok-nyodok kemaluannya,
sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah.
Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia.
Hal itu membuat buah dadaku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini
tidak disia-siakannya, dia langsung melumat buah dadaku yang kiri dengan
mulutnya. Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya
membuatku merinding dan makin terbakar birahi.
Petrus semakin menyerangku dengan meremas-remas buah dadaku yang sebelah kanan serta
memilin-milin putingnya. Petrus sungguh pintar menyerang titik
sensitifku. Sepuluh menit lamanya kita berpacu dalam adegan demikian.
Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama
semakin cepat dan makin berirama.
Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dadaku yang mencuat di depan
wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh
kenikmatan yg sangat indah. Tangannya yang tadi lembut menggeraygi paha
dan bokongku, sekarang cenderung kasar. Aku sudah sangat kecapekan dengan
posisi tersebut sehinga goyganku semakin lama semakin tidak bertenaga.
Malah kini dia yg aktif menyodok-nyodok penisnya kedalam kemaluannku.
Menyadari hal tersebut, dengan inisiatif Petrus meminta kepadaku untuk melakukan ganti posisi. Ditariknya
kemaluannya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak
lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik
hingga terjuntai menyentuh lantai, hingga otomatis kini bokongku pun
menungging ke arahnya. Buah dadaku yg dari tadi menjadi bulan-bulanannya
menekan sofa karena aku telungkup. Petrus sibuk memegang erat-erat
kedua pahaku.
“Siap-siap ya sayang!” ujarnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepala
menunggu kenikmatan selanjutnya dengan posisi doggy style. Petrus pernah
bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yg mengambil
kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku.
Sebelum menusuk kemaluanku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.
Agent Judi Terpercaya – – Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar
ke awan-awan. Sendi-sendiku bergetar menunggu kemaluannya menembus
kemaluanku. Posisi ini membuat birahiku semakin tak terhingga, hingga
membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan.
“Pettt…. Buruannnnn..!” rengekku sudah tidak tahan lagi. Petrus
mematuhiku. Sambil meremas bokongku dia mendorongkan kemaluannya ke
kemaluanku. “Occchhhhh.. Ngghhhhhhh..!” desisku waktu kemaluan yang keras
itu membelah bibir kemaluanku.
Kemaluannya dengan perlahan dan lembut mengaduk-aduk kemaluanku. Kontan aku pun menjerit-jerit dengan keras. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa
semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dadaku
serasa tertekan dan bergesekan dengan sofa. Hal itu justru menimbulkan
kenikmatan tersendiri, apalagi sofaku terbuat dari kulit sehingga
gesekan di buah dadaku terasa sedikit kasar namun nikmat.
“Aacccccch.. Eeeuuuuuh.. Acchhh….” aku cuma bisa mendesah setiap kali
dia menyodokkan kemaluannya ke kemaluanku. Petrus menggenjotku semakin
cepat. Kemaluanku dihunjam kemaluannya yang sekeras batu itu. Otot-otot
kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan
nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruang tengahku.
Agent Judi Terpercaya -- Mulutku megap-megap dan mataku terpejam. Beberapa menit kemudian dia
menarik tubuh kita mundur selangkah sehingga buah dadaku yg tadinya
menempel di sofa kini menggantung bebas. Kemudian dilanjutkanya
kocokannya. Buah dadaku terayun-ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang
buah dadaku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa
sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yg menjalar ke
seluruh aliran darahku.
Sambil berpacu dalam adegan doggy ini, tangannya kini tidak tinggal
diam. Dia mulai menggeraygi buah dadaku yg semakin ranum karena aku
menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aku
merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dadaku yang kanan ke
buah dadaku yg kiri.
Aku menjerit kegelian waktu dia mengocok kemaluanku dengan cepat dan keras,
tapi dia meremas buah dadaku dengan lembut sekali dan sesekali
memelintir-melintir putingnya. Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat,
pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di lubang
kewanitaanku serta remasan di buah dadaku membuat pertahananku sebentar
lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.
Akhirnya aku pun tak kuasa lagi menahan organismeku. Mengetahui bahwa aku
akan segera keluar, dia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya
sehingga kemaluannya menusuk lebih dalam kemaluanku, tangannya pun semakin kasar
meremas buah dadaku. “Aacccchhhhhhkk..!” jeritku bersamaan dengan
mengucurnya cairan cintaku.
Agent Judi Terpercaya – – Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku. Aku
menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku
merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. tapi itu
belum berakhir, karena Petrus masih terus mengocokku sehingga orgasmeku
semakin panjang. Petrus juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu
tampak dari adegannya yang khas jika akan orgasme.
“Aku mau keluar, aku mau keluar..” Petrus membisikkannya sambil
ngos-ngosan dan masih terus mengocokku. “Jangan diiii.. Jangan di dalam.
Ahhhh.. Ahhhh.. Ohhhhh.. Aaaaaku.. Aku lagi.. Suburrrrrr.”
Aku cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aku bermaksud berbicara
begitu karena aku tidak tahu apakah suarku keluar atau tidak, pokoknya
aku sudah berusaha, itu juga sudah aku paksa-paksakan. Aku tidak tahu
apakah dia mengerti apa yg aku bicarakan, tapi yang jelas dia masih terus
mengocokku.
Beberapa detik kemudian, dia mencabut kemaluannya, kakiku langsung
ambruk ke lantai. Petrus yang menyodokku dari belakang akhirnya klimaks.
Dia mengeluarkan kemaluannya dan menyiramkan isinya di punggung dan
bokongku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu
banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku.
Kemudian dia ambruk menindihku. Kurasakan kemaluannya yang keras menindih
bokongku mulai mengecil. “Terimakasih, sayang” ucapnya sambil mengecup
leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan.
Akhirnya malam itu Petrus menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kita
akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena
libur.
Sesudah melakukan hubungan suami istri di ruang tamu tadi, Petrus menikmati tubuhku lagi di
kamar mandi. Aku yang sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan
pintu. Walau masih lemas, aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di lantai kamar mandi sedangkan dia yang aktif menyodok.
Adegan yang seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kita kembali ke
rumah dan langsung ke kamarku. Aku yang sudah bersiap-siap tidur
diajaknya menonton BF di komputerku. Adegan-adegan mesum di layar
monitor membuat libidoku cepat naik. Aku mencoba memancing gairah
Petrus, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku.
Aku merasa bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama
ini justru aku yangg sering menolak bercinta dengannya. Waktu itu, katanya
dia mau ML tetapi ada syaratnya. Dia memintaku untuk menari-nari seperti
penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan
nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aku menuruti kemauannya.
Bak seorang stripteaser professional, aku pun melancarkan action striptease di hadapannya. Dia
sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan langka tersebut. Baru
setelah itu dia mengocokku. Kali ini tanpa basi-basi langsung ditusuknya
kemaluannya ke lubangku yangg sudah sangat basah itu. Kenikmatan yg
kuharapkan tercapai sudah. Aku benar-benar puas waktu itu. Belum pernah
kita bercinta sepanjang itu.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.perjalanandewasa.com
TAIPANQQ / SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
TAIPANQQ / SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
No comments:
Post a Comment