Friday, September 16, 2016

Pengalaman




BERCINTA DENGAN PELAYAN BOHAY


Agen Judi Terpercaya - - Dari sekian banyak aku menyetubuhi wanita, hanya dari Yanti (nama yang kusamarkan) aku mendapatkan pengalaman nikmat. Sungguh nikmat. Yanti, 23 th, lebih tinggi dariku, kira-kira 167-an, bentuk tubuh yang montok dengan tingginya, dada membusung cukup besar, dan memek yang lumayan masih ada ‘rem’nya. Aku katakan lumayan karena sebagai profesional biasanya ‘longgar’. Ia kerja di “C” massage di kawasan Cibadak, Bandung, sebagai ‘pemijat’. Tentu saja ‘jabatan’ ini hanya kamuflase, profesi sesungguhnya ya… melayani konsumen yang butuh seks. Bagiku, tubuh Yanti ini nyaris ideal, kecuali satu : kulitnya tak begitu putih. Sawo teranglah.

Awalnya aku memilih Yanti karena caranya duduk di ‘etalase’ serta belahan di buah dadanya yang mengundang. Waktu itu ia mengenakan baju malam ketat panjang warna hitam dengan belahan memek nya yang nyaris sampai pangkal paha serta dada rendah yang hanya ditopang dua utas tali yang melingkari sepasang bahunya yang terbuka. Aku sempat khawatir jangan-jangan tali-tali itu tak mampu menahan beratnya sepasang buah yang seakan ‘meledak’. Model baju ini memamerkan 55 % daging buah-buah dadanya itu. Dua senti lagi ke memek nya pasti putingnya terlihat. Aku segera memilihnya apalagi ‘pemandu’ di situ menyebutkan dari mana Yanti berasal : Korea !

YUK KUNJUNGI TAIPANQQ

Aku sebetulnya kurang menyukai pelayanan yang standar di tempat ‘pijat’ ini. Begitu mengunci kamar, si pemijat langsung mencopoti pakaiannya sampai telanjang bulat, lalu digantinya dengan balutan handuk. Kita disuruhnya telanjang juga kemudian dimandikan sebelum ia mandi sendiri. Di setiap kamar ada shower-nya. Mauku sih, pakaian dibuka satu-persatu dan pelan-pelan sehingga ada unsur exciting. Aku punya cara tersendiri dalam menikmati buah dadanya. Sebelum membuka KUTANG, aku biasa menciumi daerah kedua ‘buah dadanya’ yang tak tertutup kutang – syaratnya : dada itu harus cukup besar. Lalu tali KUTANG kutarik ke memek nya sampai putingnya cukup nongol buat dicium dan disedot. Baru cup-nya dilepas, satu-persatu tentu saja. Enak juga menciumi bagian buah memek nya puting. Dengan Yanti aku tak sempat menikmati kesenangan itu.

Cara Yanti memandikanku cukup membuat penisku bangkit. Setelah seluruh tubuhku (kecuali kepala) diguyur, ia menyabuni daerah dada, perut, kelamin, dan paha depan. Di daerah kelamin ia menyabuni dengan begitu teliti, mulai dari pangkal, leher, dan kepala penisku, kantung pelir dan sekitarnya sehingga kontolku mulai bangun. Serasa aku dimasturbasi ketika ia secara berulang menggosok seluruh batang kejantananku. Kelak aku baru tahu kenapa hanya daerah-daerah itu saja yang ia sabuni.

Agen Domino99 - - Setelah Yanti selesai mandi juga, disuruhnya aku berbaring terlentang di ranjang. Enak saja ia memerintah, padahal aku yang bayar. Anehnya, aku nurut saja. Kemudian ia merangkak di atas tubuhku dan mulai menciumi dan menjilati dadaku. Daerah puting mendapat jilatan yang intensif. Di sini kesempatanku meremas di buah dadanya yang ternyata cukup empuk. Jilatan diteruskan ke memek nya, perut, kemudian paha sampai lututku, kelamin dilewati ! Tapi tunggu dulu. Setelah lutut ia kembali ke atas, ke paha, baru ke kelaminku. Inilah yang disebut ‘mandi kucing’. Ia menjilati seluruh area tubuhku yang ia sabuni tadi !

Jilatan di daerah kelamin yang paling seru. Lidahnya menelusuri seluruh batang penisku.

Dikemotnya penisku, bahkan jilatannya sampai ke daerah di kantung zakar.

Kontan ereksiku makin mengencang. Lalu dikecupnya ujung kepala penisku, sebelum ia secara perlahan dan bertahap memasukkan seluruh penisku ke mulutnya. Kepala Yanti bergerak naik turun berirama, aku merem-melek menikmati permainan oral-sexnya. Baru beberapa kali kocokan, mulutnya melepas penisku.

“Jangan dikeluarin dulu, ya Mas,” katanya.

“Ya..ya……. terusin,” perintahku cepat, khawatir kehilangan moment enak ini.

Agen Judi Online - - Kembali ia mengulum, keluar-masuk. Tapi aku tak boleh terlalu berlama-lama. Benar juga kekhawatiran Yanti. Aku mulai merasa geli-geli di ujung sana.

“Udah…udah….geli,” kataku.

Yanti melepas, sehingga aku punya kesempatan untuk mengontrol diriku agar tak sampai puncak. Barusan rasa-rasanya maniku hampir tumpah.

Yanti lalu mengambil posisi, terlentang membuka ke dua kakinya, siap. Aku bertumpu pada lutut, siap masuk kelubang memeknya. Posisi standar, memang. Tapi aku mengurungkan niat untuk masuk sekarang. Aku tadi belum sempat menikmati buah di buah dadanya, sekaligus aku ‘mencuri’ waktu untuk sedikit meredakan diri. Buah kembar itu kulumat. Putingnya kusedot. Dia menolak ketika aku mencicipi kekenyalan daging di buah dadanya dengan menggigit. Cukuplah. Aku sudah tak sabar kepingin merasakan lubang memeknya. Kembali aku bertumpu pada lututku. Yanti membuka lebar ke dua kakinyanya. Tapi aku tak mau posisi yang ‘terlalu standar’, kulipat pahanya ke atas. Kutempatkan kepala penisku yang tegang ke bibir kewanitaannya. Kudorong perlahan lahan. Aku masuk, mulai mengocok naik-turun, Yanti menggoyang kiri-kanan.memeknya lumayan, masih ada sedikit ‘hambatan’. Tiba-tiba di tengah kocokan, Yanti menahan pantatku pada posisi masuk. Maksudnya, supaya aku berhenti mengocok. Selanjutnya, kelaminku mulai merasakan jepitan berirama di dalam sana. Waaahhhh…. enaknya. Sensasi baru ! Yanti mampu memainkan lubang dalam memeknya, sehingga kita yang di dalam merasakan denyotan beraturan !

“Enak, Mas ….?” tanyanya sambil senyum. Kurang ajar !

YUK KUNJUNGI TAIPANQQ

Aku kembali ‘memompa’ setelah mendapatkan isyaratnya melalui pantatku. Setelah beberapa kali kocokan, kembali aku mendapatkan ‘bonus denyotan’ dari Yanti. Mungkin inilah sebabnya pemandu di depan tadi memberiku ‘rekomendasi’ bahwa Yanti berasal dari Korea. Padahal dari percakapan singkat dengan Yanti tadi aku mengenali logat bicaranya dari daerah jepang, bukan Korea. Ketrampilan Yanti memainkan memeknya dijual dengan label merek “Korea”. Ah.. peduli amat, yang penting rasanya Bung !

Denyotan kedua ternyata mempercepat prosesku menuju puncak. Aku mencoba bertahan dengan memperlambat gerakanku, tapi tak berhasil. Rasa geli tak tertahankan lagi. Makanya, aku malah mempercepat kocokanku…… dan……… Aku mengejang. Aku melayang….. Tumpah tumpah….. Kutumpahkan semuanya……..! Lalu rebah… lemas.

Pembaca, walaupun persetubuhan yang barusan kulakukan itu enak, tapi bukan persetubuhan itu yang aku sebut di awal tulisan ini sebagai experience nikmat bersama Yanti. Hubungan kelamin ronde kedua dengan Yantilah yang memberiku pengalaman tak terlupakan. Begini ceritanya.

Setelah beberapa saat aku tergolek melepas lelah, aku bangkit ke shower untuk mandi. Pemandu di depan tadi mengatakan bahwa meskipun tarif yang berlaku itu all-in, tapi hanya termasuk sewa kamar untuk single shot selama satu jam. Jadi aku siap-siap untuk pulang. Tapi Yanti menahanku.

"Mas, sekali lagi yuk, Mas ambil double aja,” ajaknya.

Artinya, aku dapat waktu sejam lagi untuk ‘tembakan’ kedua dan membayar 2 kali tarif.

Kalaupun aku ingin main lagi, lebih baik aku ke depan mengambil orang lain. Pertimbangannya adalah dengan membayar yang sama, aku bisa ‘merasakan’ yang lain.

Ngapain dengan orang yang sama, walaupun enak. Lain orang lain pula sensasinya. Tapi janji Yanti membuatku berpikir.

“Nanti saya kasih gaya baru, deh Mas,” janjinya.

“Yang nyot-nyot kaya tadi ?” tanyaku.

"Nyot-nyotnya tetap, tapi posisinya beda, lebih enak, deh,” promosinya.

“Beda gimana ?”

“Susah diomongin, pokoknya coba deh, ditanggung Mas puas.”

Agen Judi Online - - Aku ragu-ragu. Di ronde kedua biasanya aku bisa lebih lama, hanya aku perlu waktu untuk bisa bangkit lagi. Kulirik kelaminku, mengecil dan terkulai. Perlu waktu dan stimulasi intensif untuk membangunkan sampai tegang keras.

“Lihat, tuh,” kataku sambil mataku ke arah kelaminku.

“Ahh…gampang, aku ‘kan ‘ahli pembangunan’, OK Mas ?” Aku mengangguk. Segera ia meraih gagang telepon.

“Ini Yanti, double,” info singkatnya kepada front desk.

“Yuk saya mandiin dulu,” katanya sambil menarik tanganku.

“Posisi yang gimana sih,” tanyaku penasaran sewaktu Yanti menggosoki batang kelaminku.

“Nanti dong…kita praktekin…” jawabnya sambil mulai meng-onani. Penisku itu belum bangun juga, cuma sedikit membesar. Perlu waktu, aku bilang juga.

Mandi yang persis seperti tadi pun selesai. Aku diberinya handuk baru. Yanti mulai mengguyur tubuhnya. Tiba-tiba aku ada ide. Kuambil sabun di tangan Yanti, lalu kusabuni tubuhnya, mulai dari buah dada. Ia tak menolak. Puting itu mengeras, mungkin karena kedinginan. Soalnya, saya tahu jarang profesional yang bisa ikut menikmati pelayanan yang diberikan. Dari dada, tanganku langsung ke selangkangan dan telunjukku memainkan bibir kewanitaannya. Aku mulai terangsang, barangku mulai bergerak naik, walau belum keras. Sayangnya, adegan mandi selesai

Agen AduQ - - Kembali ia menjilati dadaku setelah aku terlentang, tapi kali ini aku mau ia langsung saja ke sasaran yaitu "adik-kecilku", yang ‘turun’ lagi setelah kami selesai mandi. Kini ia aktif mengulumi, bahkan menyedot-nyedot, pelan-pelan siadik mulai bangkit lagi. Apalagi setelah lidahnya mengkilik-kilik ‘leher’ penisku. Aku tegang mengeras. Yanti tahu kini saatnya untuk mulai, ia lepas kulumannya, lalu berbaring, bukan terlentang, tapi menghadap ke kanan, miring.

“Kita mulai posisi baru, ya Mas,” katanya.

Tidur miring ke kanan, ke dua kakinya dan tangan kanannya ada di memek nya. Lalu lutut dan paha kirinya ia tarik ke atas menampakkan memeknya.

“Ayo… masuk, Mas,” perintahnya.

Agen Poker - - Gimana nih caranya, pikirku. Lutut kiriku bertumpu di antara pahanya yang terlipat dan lutut kananku menumpu pada belakang pahanya (ingat, ia tidur miring menghadap ke kanan). Mudah-mudahan Anda bisa membayangkan posisi kami ini. Aku mulai menusuk. Agak susah masuknya, Bung ! Maklum, dengan posisi begini lubang memeknya menyempit. Jelas, lebih lezat rasanya dibandingkan ronde pertama tadi. Aku mulai memompa dalam posisi begini, aneh tapi sedaaap !

“Gimana…..Mas…..?” tanyanya terengah.

“Sedaaaap……..!” jawabku tak kalah ngos-ngosan.

Gesekan dindingmemeknya begitu terasa pada setiap inci batang ontolku. Tiba-tiba….

“Stop dulu Mas.”

“Kenapa…..” Aku berhenti pada posisi tanggung, batang masuk setengah.

“Masukin Mas.” Kini seluruh batang tenggelam.

Perlahan ia meluruskan ke dua kakinya kirinya yang selama ini terlipat. Wow… kemaluanku serasa terpilin oleh gerakannya itu. Lalu, perlahan pula ia gerakkan tubuhnya menjadi tengkurap ! Aku ngikut aja.

“Jangan sampai lepas…. Mas.”

Bukan main. Yanti tengkurap sempurna, sementara aku menusuknya dari belakang ! Biasanya, kalau saya main doggy style begini cewekku posisinya merangkak, tapi ini tengkurap ! Kok bisa ya ? Tentu saja lebih rapat dan lebih nikmat !

YUK KUNJUNGI TAIPANQQ

Dengan berpegangan pada pantatnya yang padat berisi aku menggenjot lagi. Kadang bertumpu pada lututku, kadang menindih tubuhnya sambil tanganku merayapi di buah dadanya yang tersembunyi. Entah berapa lama aku menggenjot, rasanya masih jauh menuju puncak. Belum ada rasa geli, masih lezat dan sedikit linu ! Kocokanku kupercepat…… makin cepat. Sejenak terasa ‘greng’ seluruh tubuhku. Tangan ke dua kakinyaku capek karena gerakan mengocok, aku istirahat sebentar. Dan…. nyot… nyot… nyot… Lagi-lagi Yanti mempraktekkan ketrampilanmemeknya. Geli-geli enak ! Ketrampilan yang membuatku ‘naik’. Genjot lagi. Kocok lagi. Hampir nih. Lagi dan lagi. Akhirnya………. kusemprotkan kuat-kuat sambil terkejang-kejang. Aku terbang melayang ………….! Lalu lemas. Lemas karena kenikmatan.

Anda boleh mencoba teknik di atas kepada pasangan anda, entah itu istri, pacar, simpanan, atau apapun. Cuma, hati-hati kalau anda mau mencoba dengan isteri sah anda. Sampaikan bahwa teknik ini saya dapatkan dari buku. Kalau tidak, jangan-jangan isteri Anda nanti akan bilang :”Dapet pelajaran dari Yanti, ya…” Anda paling-paling akan bisa menjawab : “Lho, kok tahu…?”

Tetap Ikutin Cerita Dewasa disini ya
www.perjalanandewasa.blogspot.com


No comments:

Post a Comment